17 Orang di China Meninggal karena Virus Corona


Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona atau coronavirus dilaporkan pemerintah China pada Rabu (22 Januari 2020) telah mencapai 17 orang. Sejauh ini wabah dengan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan radang paru-paru ini telah melanda Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Makau.

Wuhan di provinsi Hubei, China, lokasi yang diduga asal mula penyebaran virus corona, sedang diupayakan steril oleh otoritas setempat. AFP melaporkan acara publik dibatalkan dan pertandingan sepak bola internasional dipindah ke lokasi lain.

Pengunjung diimbau tidak datang, sementara warga setempat disarankan tidak meninggalkan Wuhan yang tercatat dihuni 11 juta penduduk.

"Bila tidak penting kami menyarankan jangan datang ke Wuhan," kata Walikota Wuhan, Zhou Xianwang, kepada media setempat CCTV.

Wakil Menteri Kesehatan China, Li Bin, saat konferensi pers di Beijing mengatakan penyakit karena virus corona sebagian besar ditularkan melalui saluran pernapasan dan dia menyebut ada kemungkinan virus itu bermutasi.

Sebanyak 500 kasus virus corona sudah tercatat di China, sebagian besar, yakni 444 orang berada di Hubei. Kota besar di China seperti Beijing, Shanghai, Chongqing, dan provinsi lain di utara, tengah, dan selatan China telah melaporkan keberadaan kasus virus corona.

China mengungkap jumlah korban jiwa karena virus corona atau yang dinamakan 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) telah meningkat menjadi 17 orang dari sebelumnya sembilan orang.

Li mengatakan belum bisa dipastikan secara resmi sumber virus corona. Virus ini menjadi perhatian khusus sebab memiliki kesamaan genetik dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pernah merenggut nyawa 650 orang di China dan Hong Kong pada 2002-2003.

"Kami akan mengembangkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penyebaran wabah ini. Kasus ini kemungkinan besar berkaitan dengan Wuhan," kata Li.

Pemerintah China telah mengklasifikasikan wabah dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS. Hal ini berarti isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dan potensi untuk menerapkan tindakan karantina dalam perjalanan.

Tetapi mereka masih belum dapat memastikan sumber pasti dari virus tersebut, yang telah menginfeksi 440 orang di 13 provinsi dan kota.

Banyak negara, termasuk Indonesia telah mengintensifkan upaya untuk menghentikan penyebaran patogen - yang dikenal dengan nama teknis 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) - karena jumlah kasus melonjak, meningkatkan kekhawatiran di tengah gencarnya perjalanan liburan China.

Coronavirus baru telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.

0 Response to "17 Orang di China Meninggal karena Virus Corona"

Post a Comment